Pelatih panjat tebing, Hendra Basir bersyukur atas medali emas yang diraih Veddriq Leonardo di Olimpiade Paris 2024. Hasil itu membuatnya malu dan menangis.
Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) mematok target dua medali emas di Olimpiade Paris 2024 dari speed putri dan speed putra. Ambisi itu tak lepas dari rentetan prestasi yang ditorehkan oleh Veddriq dan kawan-kawan di beberapa event Piala Dunia.
Baca juga: Niat Mulia Rizki-Veddriq Pakai Bonus Rp 6 M Usai Raih Emas Olimpiade 2024 |
Saat laga panjat tebing di Olimpiade dimulai, harapan besar muncul karena tiga dari empat atlet panjat tebing Indonesia lolos ke perempatfinal.
Tapi sayangnya laju atlet putri tak berjalan mulus. Desak Made Rita terhenti di perempatfinal, sementara Rajiah Sallsabillah harapan sektor putri juga berakhir di semifinal. Satu-satunya asa meraih medali emas ada di pundak Veddriq Leonardo.
“Jadi tepat setelah Billah (Rajiah Sallsabillah) gagal perebutan medali perunggu, saya langsung chat Veddriq, dia istirahat saat press day kan di Olympic Village. Saya bilang, ‘Semua beban ada di kamu, bawa tenang saja gitu’,” katanya kepada awak media, Selasa (13/8) malam WIB di Bandara Soekarno Hatta.
“Dia bilang, ‘Oke bang siap bang’. Setelah segala macam dan kami pulang. Ya, buat saya pribadi, saya biasanya kuat gitu. Tapi malam setelah putri gagal memang kayak bukan doa ya, saya ngomong ke Tuhan gitu, ‘ya Tuhan, hari ini pelit’ gitu. Setelah itu saya sudah ikhlas saja.”
“Pagi -pagi saya ajak Veddriq lebih awal dibanding tim untuk sarapan. Kami memang membiasakan makan siang itu pukul 09.30 -10.00 karena memang kompetisinya jaraknya ada 3 sampai 3,5 jam, jadi kami makan besarnya di jam 10 kurang,” ujar Hendra bercerita
“Nah saya ajak Veddriq lebih awal di setengah 9, sambil ngobrol ringan saja, jangan pikirkan ini Olimpiade, kita anggap ini kejuaraan dunia biasa gitu. Lawan-lawannya juga sama kok, jadi saya sendiri sudah ikhlas apapun yang terjadi perform saja.”
“Dia bilang, ‘Iya bang saya juga lebih tenang’ dan ya Alhamdulillah itu kejadian, saya lihat dia lebih tenang. Biasanya saya kasih kode fokus dan tenang. Nah kali itu saya cuma fokus saja karena saya tahu dia sudah tenang dan saya tak perlu kasih instruksi lebih kalem dan segala macam,” tambahnya.
Baca juga: Bonus Medali Emas Olimpiade Terbesar di ASEAN… Bukan Indonesia |
Hendra Basir pun belajar dengan ikhlas apapun hasilnya bakal diterima dengan baik, hasilnya Veddriq Leonardo menerima medali emas tersebut.
“Jadi ya itulah yang terjadi lebih kepada kita ikhlasin aja. Kalau di putri itu memang keinginan, karena kita tahu bahwa seandainya Billah menang sekali, Desak menang sekali, kita sudah memastikan perak. Tapi memang hasilnya berbeda, takdirnya berbeda,” ungkapnya.
“Sebelum mengajak Veddriq makan siang itu saya sempatkan salat dhuha, terus ya saya bilang, ‘kalau memang rezekinya Veddriq, tolong dikasih ya Allah gitu. Kalau sudah rezekinya saya ikhlas kok, saya ikhlas apapun yang terjadi. Alhamdulillah ketika pertandingan ya saya lebih tenang, Veddriq juga tenang, pecahnya ya pas emas itu. Saya malu sama Tuhan, baru nangis lagi. Pecahnya di situ,” pungkas Hendra.
Baca juga: Satu Kata dari Veddriq Leonardo untuk Paris: Berkah |
(mcy/aff)